Pengertian dan Fungsi VRRP
VRRP mengelompokkan beberapa perangkat router ke router virtual dan menggunakan alamat IP perangkat gateway virtual sebagai alamat gateway default. Ketika gateway gagal, VRRP memilih gateway baru untuk mengirimkan lalu lintas layanan untuk memastikan komunikasi yang andal.
Ketika jaringan berkembang pesat dan aplikasi menjadi beragam, berbagai layanan bernilai tambah seperti IPTV dan layanan konferensi video banyak digunakan. Permintaan akan keandalan infrastruktur jaringan meningkat, terutama untuk transmisi layanan nonstop.
Secara umum, semua host pada segmen jaringan yang sama dikonfigurasikan dengan rute default yang sama dengan alamat gateway sebagai alamat hop berikutnya. Host menggunakan rute default untuk mengirim paket ke gateway dan gateway meneruskan paket ke segmen jaringan lain. Ketika gateway gagal, host dengan rute default yang sama tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan eksternal. Metode umum untuk meningkatkan keandalan jaringan adalah mengonfigurasi beberapa gateway gateway. Namun, pemilihan rute antara gateway menjadi masalah.
VRRP mengatasi masalah ini. VRRP memvirtualisasikan banyak perangkat perutean menjadi router virtual tanpa mengubah jaringan. Alamat IP router virtual dikonfigurasi sebagai alamat gateway default. Ketika gateway gagal, VRRP memilih gateway baru untuk mengirimkan lalu lintas layanan untuk memastikan komunikasi yang andal.
Pada multicast atau broadcast LAN, seperti Ethernet, VRRP menyediakan tautan yang sangat andal ketika gateway gagal, tanpa mengubah konfigurasi host dan gateway. VRRP mencegah gangguan jaringan saat satu tautan gagal.
Topologi yang digunakan
Konfigurasi VRRP
Pemberian IP pada setiap device
1. R1
2. R2
3. R3
Pada konfigurasi Switch di bawah ini selain diberi IP juga diberi konfigurasi default route menuju Router terdekat.
4. S1
5. S2
6. PC1
7. PC2
Coba untuk melakukan PING utuk memastikan konfigurasi berjalan lancar. Ping dilakukan dari PC1 ke PC2
Konfigurasi RIP
Sebelum masuk ke konfigurasi VRRP saya akan terlebih dahulu menambahkan RIP sebagai Dynamic Routing Protocolnya. Apabila tidak ingin menggunakan RIP, step ini dapat dilewat saja.
1. R1
Pada konfigurasi RIP R1 terdapat command "default-route originate" command ini agar router meredistribusi informasi yang didapat dari protocol RIP ke interface Loopback1 karena interface Loopback1 tidak diberikan protocol RIP
2. R2
3. R3
Coba PING kembali untuk memastikan. PING dilakukan dari PC1 ke Loopback1
Konfigurasi VRRP
Sekarang saatnya masuk ke inti yaitu konfigurasi VRRP. Pada artikel ini, yang menjadi tujuan setiap PC adalah Interface Loopback. Diilustrasikan interface Loopback adalah jaringan luar. maka dari itu yang akan dikonfigurasi adalah R2 dan R3 sebagai Master Router dan Backup Routernya.
Untuk menentukan Master Router dan Backup Router dilakukan dengan memberikan nilai prioity yang berbeda. Master Router adalah yang mempunyai nilai Priority yang paling besar. Saat mengkonfigurasi VRRP juga harus menyertakan Virtual-IP atau IP yang dipakai bersama. Sehingga seolah-olah kedua Router mempunyai alamat IP yang sama.
1. R2
Pada R2 terdapat command "vrrp vrrid 1 priority 150" command tersebut digunakan untuk memberikan nilai priority sebesar 150 pada R2. Tujuan dari pemberian priority secara manual ini untuk menjadikan R2 sebagai Master Router karena memiliki nilai priority yang lebih besar. Tanpa menggunakan command pun sebenarnya sudah mendapat nilai priority yaitu nilai priority default yaitu 100.
2. R3
R3 dibiarkan mendapat Priority default yaitu 100 karena akan dijadikan Backup Router. Jika ingin menjadikan R3 sebagai Master Router cukup ditambahkan nilai priority secara manual menggunakan command yang sama pada R2 tetapi dengan priority yang lebih besar.
Konfigurasi VRRP selesai, selanjutnya mengubah gateway setiap perangkat menjadi alamat virtual IP dari Router. Untuk Switch seperti di bawah, untuk PC sama seperti biasa.
3. S1
4. S2
Pengujian VRRP
Untuk melakukan pengujian VRRP dapat dilakukan dengan mengetikan command "ping [alamat_loopback] -t" dari salah satu PC. Dengan command tersebut nantinya akan berjalan ping yang tidak berhenti. Selama PING berjalan, coba putuskan salah satu koneksi yang terhubung ke Loopback seperti gambar di bawah ini
Lalu lihat kembali proses PING tadi, akan ada RTO selama beberapa saat kemudian terhubung kembali. Proses RTO inilah proses perubahan Gateway dari R2 ke R3.
Apabila RTO tidak kembali terhubung berarti konfigurasi VRRP masih salah.
Sekian artikel saya kali ini. Apabila ada pertanyaan atau request materi silakan sampaikan di comment section. Bonus, Saya kan memberikan file ENSP di atas untuk kalian. File dapat di download disini
Terimakasih.